SimpulRakyat.co.id, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo adalah sosok yang relatif, merupakan orang luar dan dalam sistem yang didominasi oleh golongan elit politik. Itu menurut perkiraan banyak orang menyongsong kepemimpinannya di dua periode ini.
“Presiden Joko Widodo yang dikenal secara luas dengan nama panggilannya Jokowi, telah berhasil mengambil hati masyarakat Indonesia yang terpilih sebagai Presiden RI, beliau seorang yang sangat saya idolakan,” ujar advokat senior Togar Situmorang, yang dijuluki sebagai Panglima Hukum Indonesia ini kepada wartawan, Kamis (01/10).
“Beliau sosok pemimpin yang lembut, cerdas, disiplin dan santun. Tutur kata yang khas dan lembut ini yang bisa membuat masyarakat simpati dan tertarik dengan beliau. Jarang ada sosok pemimpin yang begitu dikagumi oleh masyarakatnya bahkan dunia pun juga kagum kepada dirinya,” sambung Togar Situmorang.
Dia menjelaskan, sosok Jokowi sangatlah dikagumi banyak pihak dan perlu dicontohi oleh masyarakat luas sebagai kepribadian yang baik dan berbeda meskipun Jokowi berasal dari keluarga sederhana dan tidak mudah putus asa untuk menjalankan kehidupan yang bertujuan mulia.
“Tokoh politik yang terkenal karena sifatnya yang sederhana dan bersahaja, dan menjadi terkenal karena blusukan, kebiasaannya turun ke lapangan melakukan pemeriksaan secara mendadak tanpa diumumkan yang membuat para pejabat pemerintah harus berhati-hati, ini membuat saya kagum dan salut,” imbuhnya.
Selain itu, pendekatan sosial saat masih jadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mampu merebut hati para pemilih di Indonesia secara umumnya.
“Saya rasa, yang terpenting adalah kepribadiannya. Dia muncul sebagai seorang yang sederhana, rendah hati, dan jujur, sifat yang tampaknya tidak dimiliki oleh sebagian besar tokoh politik, dan saya rasa, rakyat menyukai hal itu,” tutur Situmorang.
Selain itu, Indonesia yang merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia telah membuktikan pada dunia bahwa negara ini telah memiliki sesosok pria yang patut dan layak untuk memimpin suatu bangsa.
“Saya sebagai Advokat yang mampu membantu siapapun yang tersangkut kasus hukum dan berusaha untuk mencari keadilan dan kebenaran yang sesungguhnya maka kepribadian saya akan saya mulai dan mengarah pada kepribadian rekam jejak Jokowi yang bersih dan berbobot,”
“Dia dianggap sebagai orang yang jujur dan tulus, yang menurut para pemilih merupakan mutu nomor satu yang mereka cari dalam diri seorang kandidat. Saya rasa, para pemilih berpendirian tetap dan mengenai apa yang dicari para pemilih ada pada seorang sosok Jokowi serta mereka menghendaki keterbukaan, pemerintahan yang baik, dan anti korupsi. Ini merupakan yang utama dan teratas dalam daftar,” kata Togar Situmorang.
Tidak dipungkiri bahwa bibit dan bobot Presiden Jokowi itu memang jelas dan terlahir dari keluarga yang cerdas. Ini dibuktikan dari anak dan menantunya yang ikut dalam kontestasi pertarungan politik dalam pilkada mendatang. Bukan untuk membangun dinasti politik melainkan untuk ikut membangun Indonesia dan menunjukkan bahwa mereka adalah calon pemimpin muda yang hebat.
Semenjak Togar Situmorang mengamati dan mencermati perkembangan sosok Jokowi dari jabatan Walikota, Gubernur hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia kini, hati Togar mulai tergugah untuk memberanikan diri maju mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2022 mendatang.
Bermodalkan kepribadian dan karakter yang patut dicontoh, harus bisa membuktikan pada masyarakat Jakarta akan prestasi kerja dan kepribadian yang baik. Sebagai pengacara selebriti dan pengacara nasional yang mampu menyelesaikan permasalahan hukum apapun, kini mulai mendapatkan dukungan dari berbagai pihak dan elemen masyarakat Jakarta. Maka saat ini, Togar harus menunjukkan apa adanya dari semua yang dimilikinya, mulai dari prestasi kerja sampai rasa kepedulian terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat yang sudah selama ini dilakoninya serta mendukung penuh pemerintah Republik Indonesia, juga dukung gerakan anti Korupsi dan Narkotika.
“Semoga Presiden Kita Joko Widodo bisa tetap menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik, dan tetap bisa memimpin negeri ini menuju negara yang maju, adil dan makmur juga sejahtera,” tutupnya. (**)
