KPU Halmahera Barat Gelar Apel GCS Pilkada 2020

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Jailolo Halmahera Barat – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) meggelar Apel Kesiapan Gerakan Coklit Serentak (GCS) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Halbar 2020 di Kantor KPU Halbar, Desa Hoku-Hoku Kie, Kecamatan Jailolo, Sabtu (18/07/2020).

Komisoner KPU Abdurahman Suleman selaku ketua panitia menyampaikan, KPU secara serentak melakukan Gerakan Coklit Data Pemilih di seluruh daerah yang menyelenggarakan Pilkada Kegiatan itu dilakukan dengan menyebar Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di seluruh desa dan kelurahan.

Lihat Juga

“Harapan kami dari KPU Halbar semoga dengan gerakan coklit serentak ini menandai semua penduduk yang ada di Halbar tidak terkecuali harus terdaftar sebagai jiwa pilih dan terdaftar sebagai pemilih sesuai dengan syarat pada pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2020,” ungkap Abdurahman.

Dirinya juga mengatakan, KPU Halbar sangat berharap kepada penyelenggara Pemilu Adhoc dan PPDP agar bekerja lebih keras karena data adalah sebagai dara dalam KPU.

“PPDP adalah tulang pugung bagi KPU oleh karena itu PPDP memetakan serta menyususn dan juga memastikan agar semua memenuhi syarat itu terdaftar sebagai jiwa pilih, dan akan menjadi daftar pemilih tetap pada 6 Desember saat penetapan di tahun 2020,” cetusnya.

Baca Juga :  Jelang Nataru, Polres Luwu Gelar Razia Peredaran Miras

Sementara Ketua KPU Miftahudin Yusup menambahkan, selaku Ketua KPU Halbar mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua Pihak karna telah mendukung pelaksanaan kegiatan pada pagi hari ini.

Sesui PKPU nomor 5 tahun 2020 bahwa kegiatan Pencoklitan dijadwalkan pada tanggal 15 Juli sampai 13 Agustus 2020. Akan tetapi sesuai dengan intruksi KPU Pusat bahwa pada hari ini seluruh KPU di Seluruh Indonesia melaksankan Kegiatan Apel Gerakan Coklit pada pemilihan Umum 2020.

“Saya berharap kepada PPDP yang mana dalam Pemutakhiran Data Pemilih dengan bertemu Pemilih secara langsung dan berdasarkan perbaikan dari rukun tetangga/rukun warga atau nama lain dan tambahan pemilih dapat bekerja semaksimal mungkin sehingga kegiatan ini berjalan sesuai dgan yg diharapkan dan tetap memperhatikan Protokoler Covid-19,” jelasnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Halbar mengaku, pihak keamanan akan selalu siap mengamankan jalannya Pilkada serentak 2020, sehingga pilkada dapat berlangsung aman dan damai.

Terpisah Komisioner KPU Provinsi Achmad Buchari menyatakan, kegiatan hari ini pihaknya sudah sampaikan kepada Bupati Danny Missy untuk hadir agar bisa menyaksikan semua tahapan KPU.

Baca Juga :  Tebas Leher Pemuda di Belopa, Resmob Polres Luwu Amankan Pria Ini

“Namun pak Bupati berhalangan hadir, padahal kalau diikuti tahapan ini Pemda bisa tahu apa saja kegiatan yang dibuat oleh KPU, karena anggaran bersumber dari APBD jadi pemda bisa tau apa saja yang dibuat menggunakan anggaran APBD,”

“Kami perlu menyampaikan bahwa tahapan pilkada ini adalah tahapan lanjutan, kalau memang dilaksanakan pencoblosan September, maka sekarang kita sudah berada pada tahapan pemutahiran data. Tapi karena ada penundaan, makanya pendaftaran baru akan dimulai 4 sampai 6 September,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Buchari, ada juga calon perseorangan yang mendaftar, tapi di Halbar hanya satu calon perseorangan, tapi pada saat verifikasi berkas perseorangan, tidak memenuhi syarat, sehingga digugurkan.

Tahapan pencoklitan data pemilih ini salah satu tahapan yang sangat krusial, dan tahapan ini dimulai 15 Juli. Tapi saat ini sudah ada aplikasi untuk mencari data lewat aplikasi, sehingga warga yang terdaftar bisa memasukan NIK KTP, namanya langsung muncul.

“Hari ini launching geraan coklit serentak, sehingga akan diikuti juga siaran langsung dari pusat, kemudian dilakukan pemantauan coklit di lapangan. Jika saat pencocokan data KWK dan ditemukan ada warga yang sudah terdaftar TNI/Polri dan yang sudah meninggal langsung dicoret,” tuturnya.

Baca Juga :  Imam Kelurahan Pandan-Pandang Dinilai Melaksanakan Pernikahan Ilegal

Achmad menegaskan, jumlah maksimal warga yang coblos di TPS 500 orang per TPS, jadi setiap TPS di Halbar warga yang datang coblos minimal 250 orang. Dari Pemilu ke Pemilu, masalah yang selalu ditemukan adalah di tingkat TPS, jadi harus diwasi secara ketat.

Bahkan, kata dia, jika ada warga dari Halut dan Ternate yang menggunakan KTP untuk coblos di Halbar tidak bisa, kecuali warga yang betul betul ber KTP Halbar. Jadi kalau ada warga yang tinggal di Halbar tapi KPT-nya Halut atau Ternate tidak boleh coblos di Halbar.

“Saat ini tahapan Pilkada berlangsung di tengah pandemi covid-19, sehingga mulai dari tahapan awal sampai akhir tetap menggunakan protokol kesehatan,” pungkasnya

Diketahui Hadir dalam Apel GCS, Komisoner KPU Achmad Buhari, Ketua KPU Halbar Muftahudin Yusup, Kepala Kejaksaan Negeri Halbar Salomine Mieke Salamina, Kadis Kesehatan Rosfince Kalengit, Kadis PMD Asnath Sowo,Kadis Capil Andi R. Pilly, Kabag Ops Polres Halbar Muh Arsyad Ahmad, Ketua Bawaslu Halbar Alwi Ahmad, serta Komisoner KPU, PPK dan PPDP se-Halbar. (MH)

Jangan Lewatkan