Satu Keluarga Di Makassar Harus Tidur Di Rumah Tak Layak Huni

  • Whatsapp

impulRakyat.co.id, Makassar — Aktivis LSM INAKOR Sulsel mengunjungi keluarga Daeng Makking yang viral di media sosial. Satu keluarga di Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, terpaksa harus hidup dirumah yang hampir rubuh dan dalam keadaan sakit, Bagaimana kisahnya?

Informasi ini awalnya tersebar di media sosial facebook, kemudian mengecek kebenaran informasi tersebut ke lokasi. Betapa kagetnya tim yang turun ketika tiba di kediaman bapak jumakking, kami melihat langsung kondisi satu keluarga tersebut, rumah mereka sudah mau rubuh serta atap rumahnya sudah berlubang sehingga kalau datang hujan, airnya langsung masuk kedalam rumah.

Baca Juga

“Mereka tinggal ditengah – tengah komplek perumahan BTN Timurama jalan pelita raya, kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, saat kami datang ke lokasi tidak menyangka masih ada rumah yang sudah tidak layak huni masih dijadikan tempat tinggal untuk satu keluarga, kami langsung mengecek kondisi yang ada dalam rumah dan kami temukan Dg. Makking yang lagi terbaring sakit diatas kasur yang basah, akibat derasnya air hujan yang masuk kedalam rumah, ” kata Ibnu, Sekretaris Kombat Inakor Sulsel didampingi rekannya, Syamsuddin Rani Wakil Ketua Kombat Inakor Sulsel dan beberapa rekan-rekan ojek online, Minggu (8/3/2020).

Pasangan suami istri Makking (72) dan Jumasiah (48) tinggal bersama 2 orang anak dan 4 orang cucu.

“menurut Indah (anak/red), mereka tinggal disana sejak tahun 1982 sampai sekarang, tanah ini adalah tanah fasum kelebihan tanah dari BTN Timurama yang awalnya dijadikan pos ronda, lalu melalui salah tokoh masyarakat di RW ini menyuruh bapak untuk membangunnya menjadi rumah agar tidak mengontrak lagi, karena pada waktu itu bapak adalah security dilokasi tersebut sebelum terangkat dan pensiun menjadi PNS Gol I di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Sulsel, tutur “Indah

Rumah yang ditinggali keluarga Dg Makking tidak kalah miris. Rumah kayu berdindingkan seng itu berukuran kurang lebih 24 meter persegi itu tidak memiliki jamban. Hanya ada 1 kamar, ruang tamu ditambah dapur, kondisi rumah juga beratapkan seng dengan lantai tanah. ucap Waka Kombat sulsel, “Dg Rani.

Saat Tim Kombat Sulsel mencoba meminta konfirmasi kepada warga yang tepat berada dibelakang rumah Dg Makking, yang kami dapat info bahwa tetangga Dg. Makking tersebut bekerja di dinas sosial, namun kami diarahkan oleh anak pemilik rumah untuk ketemu dengan ketua RT.

“Kondisi memprihatinkan satu keluarga ini, layaknya tikus mati di lumbung padi, kok bisa – bisanya masih ada warga yang hidup sudah susah begini masih tidak ada yang mau peduli dengan mereka, coba mi liat itu rumah – rumah yang ada di sekelilingnya, semua rumah berdiri kokoh, dimana hati nurani mereka, dimana rasa kemanusiaan mereka, kami saja yang mengetahui informasi ini melalui media sosial merasa terpanggil untuk segera bergerak memberi bantuan dengan ada postingan tersebut,” ucap Daeng Rani dengan nada kesal.

”Mana mi itu RT/ RW dan Lurahnya, kenapa masih ada warganya tidak masuk dalam data warga tidak mampu, apakah karena status pnsnya yang gol 1 dengan gaji 1 juta lebih dan harus menghidupi delapan kepala dianggap sudah mampu ?, apa yang bisa mereka perbuat sekarang untuk Dg Makking dan keluarganya, kami berharap kepada pemerintah kota makassar dan pemerintah sulawesi selatan agar segera mengambil tindakan, apalagi sekarang Dg Makking dan anaknya dalam kondisi sakit, kami akan terus memantau dan mendampingi keluarga Dg. Makking. Jangan ada lagi tikus mati di lumbung padi, silahkan mereka sendiri yang mengartikan,” tutup wakil ketua Kombat Sulsel Syamsuddin Dg Rani.

Sebelum meninggalkan lokasi Tim Kombat Sulsel dan kawan – kawan juga menyerahkan bantuan berupa beras dan akan segera mengupayakan menutup atap rumah Daeng Makking yang hampir roboh serta akan mengkoordinasikan dengan semua pihak agar Daeng Makking dapat tidur dirumah yang layak huni, tutur “safar dari komunitas gojek 411 makassar.

Di saat di hubungi melalui hp selularnya, Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Muhtar Thahir mengatakan bahwa kasus Daeng Makking sudah dengar dan telah memerintahkan tim untuk mendatanya, besok akan saya turunkan full tim dari Dinas Sosial Makassar untuk merekolasi keluarga Daeng Makking ke rusunawa.

”Kemungkinan 2 petak kita akan ambilkan untuk mereka, saya juga akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar keluarga Dg. Makking dapat terbantukan termasuk dengan Kepala Dinas PU Propinsi Sulsel tempat Dg. Makking mengabdi,” tutup Kadis Sosial Kota Makassar, Muhtar Thahir. (Restu)

Jangan Lewatkan