SimpulRakyat.co.id, Gowa – Di kediaman Kepala Dusun Pajalau, Ilyas Dg Sijaya, Sabtu (20/3) terbangun sebuah perbincangan yang sangat alot hingga larut malam, dihadiri warga dan mendengarkan kalimat pembuka perlunya keterlibatan masyarakat dalam program bank sampah.
Di sela-sela waktu hadir, Kepala Desa Panakkukang, Zulkifli ikut bersandang ke kediaman Kepala Dusun Pajalau yang tak jauh dari rumahnya.
Pada kesempatan ini, Zulkifli menyampaikan program unggulan dari beberapa program desa yang diusungnya, yaitu pengelolaan sampah melalui Bank Sampah Unit Bija Paraga, merupakan terobosan penukaran sampah.
“Selain bernilai ekonomi, dan keahlian profesi berupa Teknisi HP, laptop atau komputer dan beberapa program lainnya. Tak menutup kemungkinan akan ada hal-hal baru sesuai kebutuhan masyarakat Desa Panakkukang,” terang Zulkifli.
Lanjut dikatakan, maka dari itu adanya kolaborasi terbangun antar masyarakat melalui perangkat-perangkat desa, sepert kepala dusun yang mengakomodir atau mensosialisasikan ke warganya.
“Dalam waktu dekat kita akan melakukan beberapa pelatihan khususnya ibu-ibu rumah tangga dalam program pembuatan sabun atau prakarya lainnya sehingga dapat menambah pengetahuan ,menambah penghasilan juga,” ujar Zulkifli.
Di tempat ini, warga Dusun Pajalau mengapresiasi dan turut bangga dengan program Kades Panakkukang yang begtu aktif dan peduli terhadap warganya, menjadikan ini sebagai percontohan dalam edukasi pendidikan dan pengelolaan sampah, dimana menjadi momok merasahkan di segala wilayah baik Kabupaten Gowa, terutama sampah plastik.
“Harapan kami selaku warga Dusun Pajalau, agar program ini terus berlanjut dan menjadi menyeluruh disemua 5 dusun di Desa Panakkukang ini,” kata warga.
Sementara itu, Kepala Dusun Pajalau, Dg Sijaya sapaannya, yang begitu dekat kepada warga, sehingga perbincangan itu terbangun bukan sekadar warga melainkan keluarga, yang tak ada kasta ataupun perbedaan satu sama lain.
“Seperti itu pula yang dibangun Zulkifli, Kepala Desa Panakkukang kepada warganya, yaitu Sipakatau (memanusiakan manusia), Sipakalabbiri (sifat memuliakan dan menghargai), dan Sipakainga (saling mengingatkan),” pungkas Kadus Pajalau. (*)
