Pameran Seni Rupa, Kerajinan dan Fotografi Bakal Ramaikan “Ini Bukan Festival” 

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Makassar – Bagi penyuka seni rupa dan fotografi, juga kerajinan, Panitia “Ini Bukan Festival” telah menyediakan area khusus untuk Anda. Di area pameran, pengunjung bisa melihat karya-karya para perupa Makassar, termasuk seniman yang tergabung dalam komunitas maupun yang masih berstatus mahasiswa.

“Teman-teman perupa ini bukan hanya memamerkan karyanya tapi juga ada yang live painting dan mengerjakan karyanya secara on the spot,” papar Rimba, Person in Charge (PIC) Pameran pada event “Ini Bukan Festival”, Jumat 13 November 2020.

Baca Juga

“Ini Bukan Festival” merupakan kolaborasi lintas seniman yang akan diadakan di Etika Studio, Jalan Tamalate I, Makassar, mulai 15-21 November 2020.

Rimba menambahkan, untuk area yang di bawah koordinasinya akan hadir Rumah Seni Kasumba, Sangkart Gallery (pinstriping), Monkeyman Legendswear (screen printings), Ngapaint, Celebes Vintage Gallery (barang-barang jadul), dan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.

Sedangkan para fotografer yang akan memamerkan hasil jepretannya, antara lain Hasbullah Matar, Supriyanto Dirgham, Agus Linting, Maysir Yulanwar dan Goenawan Monoharto.

Juga akan hadir Adjubacco Woodculture dengan kerajinan berbahan limbah kayu. Adjubacco Woodculture merupakan sebuah usaha alternatif dengan memanfaatkan kayu sebagai medianya.

Herdin, dari Adjubacco Woodculture, mengatakan bahwa “kayu bukan limbah” menjadi semangat memproduksi karena kayu akan tetap berguna meski dalam bentuk apapun entah itu potongan sisa maupun dalam wujud serbuk. Bahkan kayu yang lapuk dan hancur akan menjadi penyubur tanah.

“Upaya up cycling kayu menjadikannya punya nilai dan kegunaan yang lebih,” tutur Herdin.

Panitia juga menjadwalkan Panggung Musik Prihatin dan Dialog bertema “Musisi Jalanan Mencari Jalan”. Kegiatan ini akan menyuguhkan penampil dari Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) Makassar yang dikemas dalam bentuk talkshow.

Acara ini akan menampilkan pembicara, seperti aktivis LSM Asmin Amin, Kadis Sosial Kota Makassar, Ketua KPJ, dan akademisi. Dialog akan dipandu Rusdin Tompo, sebagai moderator. Penulis/editor buku tersebut dalam kepanitiaan “Ini Bukan Festival” mengurusi publikasi.

Adam Nugraha, Koordinator Pelaksana “Ini Bukan Festival”, mengungkapkan akan ada pertunjukan unik pada opening ceremony, Minggu, 15 November 2020. Disampaikan bahwa performance dalam bentuk Happening Art itu menggambarkan kolaborasi antar-seniman, antara lain dari Makassar Art Initiative Movement (MAIM).

“Ini Bukan Festival” yang mengusung semangat gotong royong dalam berkolaborasi memajukan kesenian di Sulawesi Selatan, juga akan diisi oleh Grup Sandiwara Pettapuang, Photonesia, Aco Dance Company, Grisbon, dan Asosiasi Pemuda Pelestari Sastra Daerah.

Selain itu ada Bilul Art Love Jakarta, Galery de Lamacca Art, Lembaga Seni Budaya Batara Gowa, Komunitas Puisi (KoPi) Makassar, #kakmullbercerita, Sanggar Alam Serang Dakko dan Lembaga Sulapa’appa.

Masih ada lagi Monolog oleh aktor Arzety dari Maros, Ma’lino Dance yang tampil untuk mengenang karya-karya Andi Ummu Tunru, dan tari Spirit of Bahine Kajang, Alfarabi Squad Bulukumba.

“Ini Bukan Featival” juga akan diramaikan oleh penampilan Sanggar Seni Irikung Daeng Kamase, Sanggar Seni Rupa Tau, Batara Gowa, serta Bengkel Seni Bahasa dan Sastra Indonesia (BASSI) Universitas Muhammadiyah, Makassar. (*)

Jangan Lewatkan