Soal Pertanian, RAMAH: Pangkep Akan Mengadopsi Sistem ‘Tanam Petik Olah’

  • Whatsapp
Abd Rahman Assegaf

SimpulRakyat.co.id, Pangkep – Kandidat calon Bupati Pangkep, Abd Rahman Assegaf kembali melanjutkan Kampanye terbatas di dua titik, yakni Kelurahan Bori Appaka dan Desa Tabo-tabo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Rabu (30/9/2020).

Diketahui, mayoritas penduduk di Bungoro sesungguhnya berprofesi sebagai petani. Luas lahan yang ada di Kecamatan Bungoro sekitar 2.300 Ha lebih. Ini bisa menghasilkan gabah kering sekali panen kurang lebih 16 ribu ton.

Baca Juga

“Persoalan yang dihadapi masyarakat kita, utamanya petani adalah air. Sawah-sawah yang terhampar sebagian besar hanya bisa diolah sekali panen setiap tahunnya. Padahal jika petani kita bisa memanen padi 2 kali setahun, ditambah dengan komoditas lainnya, maka bisa mendongkrak penghasilan masyarakat,” terang Abd Rahman Assegaf.

Lanjut diterangkan, ketersediaan air bagi lahan pertanian ini menjadi penting. Dibutuhkan irigasi yang mampu mengalirkan air untuk mengisi sawah-sawah di luar musim hujan.

“Khususnya di Desa Tabo-tabo. Kita punya Bendungan Tabo-tabo sudah perlu dilakukan penambahan daya tampung air. Bendungan ini seharusnya bisa direvitalisasi dan ditambah daya tampungnya. Perbaikan saluran irigasi hingga ke sawah-sawah juga akan terus dilaksanakan,” tambah Abd Rahman Assegaf.

Dikatakan pula, pembangun penampung air hujan di beberapa titik padat lahan sawah juga akan jadi alternatif. Selain itu, program Pemerintah pusat yang terus menggenjot pembenahan infrastruktur untuk pertanian harus dijemput.

“Karena itu, RAMAH (Abd Rahman Assegaf-Muammar Muhayyang) lewat program RATU (Ramah Infratstuktur) akan membangun sistem irigasi modern dengan bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung air besar. Menyiapkan titik-titik penyuplai air dari embung-embung di beberapa lokasi yang dianggap perlu,” jelas dia.

Hal lain selain persoalan air yang dihadapi petani, kata Rahman, masalah pupuk subsidi. Ia mengaku sering menerima laporan bahwa kelangkaan pupuk kerap dialami petani saat musim tanam tiba.

“Insya Allah, lewat RATNA (Ramah Tani, Petambak dan Nelayan) maka RAMAH berkomitmen untuk secara tegas menyelesaikan persoalan pupuk subsidi yang ada di Pangkep,”

“Lewat pendataan yang ketat, kita akan melakukan pengawasan kepada para Distributor yang ada di Pangkep. Bahkan kita perlu menambah Distrubutor per wilayah untuk menjamin suplai kebutuhan pupuk subsidi terpenuhi,” imbuh Abd Rahman Assegaf.

Lanjut dikatakan, pemerintah kabupaten seharusnya lewat Dinas yang bersangkutan bekerja sebaik-baiknya dalam hal mendata kebutuhan petani. Sebab, kata Rahman, selain pupuk subsidi, ketersediaan bibit unggul dan komoditas tanam lainnya sangat diperlukan.

“RAMAH akan mendorong Petani untuk menanam komoditas lainnya, seperti jagung merah sebagai selingin dari tanam padi. Peluang dari jagung merah ini sangat besar, pemerintah akan hadir untuk menjamin pasar dari panen jagung merah kelak,” kata Abd Rahman Assegaf.

Dikatakan pula, menggandeng Perusda untuk menjadi Distributor yang membeli hasil panen petani. Dan kedepan, secara jangka panjang lewat RACITA (Ramah Cipta Lapangan Kerja) pihaknya akan mendirikan industri pabrik pengolahan jagung menjadi pakan ternak unggas di Pangkep.

“Sehingga petani kita tidak perlu berpikir kemana hasil panennya akan dijual, sebab sudah ada yang akan membeli saat musim panen tiba dengan harga yang kompetitif,” terang dia.

“Insya Allah, dengan jaminan pasar maka petani kita akan bersemangat menanam komoditas lainnya. Ini juga kami yakini akan meningkatkan tingkat produksi lahan yamg ada, bahkan lahan-lahan tidur selama ini bisa dimanfaatkan untuk memberi tambahan penghasilan bagi petani kita,” pungkas Abd Rahman Assegaf.

Di akhir pidato politiknya, ia menyebut di kepemimpinannya nanti, Pangkep akan mengadopsi sistem ‘Tanam Petik Olah’ hasil pertanian yang ada. Dan ini akan mengembalikan jati diri sebagai masyarakat agraris. (Myt)

Jangan Lewatkan