Kasus DBD Renggut 2 Nyawa, Kepala Puskesmas Liukang Kalmas Imbau Warga Waspada

  • Whatsapp
Penyuluhan dan pencegahan demam berdarah dangue (DBD) oleh pihak Puskesmas Liukang Kalmas di Pulau Kalukalukuang, Pangkep. (Foto: Ardan/SimpulRakyat.co.id)

SimpulRakyat.co.id, Pangkep – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkep mencatat kasus demam berdarah dangue (DBD) mengalami peningkatan akhir-akhir ini. Bahkan ditemukan beberapa dari penderita penyakit tersebut meninggal dunia.

Kepala Puskesmas, Hj Kurnia SKM, M.Kes mengatakan, pihaknya telah menanggapi serius wabah itu, dan melakukan upaya penanganan serta pencegahan DBD di lingkup Puskesmas Liukang Kalmas. Namun, pihaknya masih membutuhkan dukungan dan kerjasama dari para stakeholder dan warga pulau tersebut.

Baca Juga

“Penderita penyakit Demam Berdarah di Pulau Kalukalukuang, di antaranya ada yang meninggal dunia, yaitu, seorang anak yang tidak bisa di sentuh (ditangani-red) oleh pihak medis atau anggota kami, karena orangtua pasien tersebut tidak membawa ke Puskesmas, lantaran mereka meyakini penyakit yang diidapnya adalah sarampa yang tidak bisa ditangani medis, jadi kami tidak dapat menentukan diagnosa penyakitnya,” ungkap Hj Kurnia kepada SimpulRakyat.co.id, Minggu (01/09/2019).
.

Penyuluhan wabah demam berdarah dangue (DBD) oleh pihak Puskesmas Liukang Kalmas di Pulau Kalukalukuang, Pangkep. (Foto: Ardan/SimpulRakyat.co.id)

Hj Kurnia juga membeberkan, nasib serupa penderita DBD yang menimpa warga pulau ini, dimana pasien tak dapat diselamatkan lagi oleh pihak medis, lantaran penyakit yang diidap korban sudah dalam kondisi parah.

“Juga ada satu pasien yang tidak tertolong, karena sudah dalam keadaan kritis baru dibawa ke Puskesmas, padahal jauh hari kami sudah mengimbau Masyarakat untuk membawa ke Puskesmas jika anaknya atau keluarganya terdeteksi penyakit tersebut, tapi tidak ditanggapi. Setelah pasien dalam kondisi parah, barulah dia (keluarga pasien) membawa ke Puskesmas. Saat kami berusaha melakukan penanganan, pasang infus kami tidak berhasil,” katanya.

“Setelah kami cek ke rumah keluarga pasien, ternyata ada lagi adiknya yang umur 1 tahun yang menderita demam tinggi, jadi kami bawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis, dan ternyata postif DBD. Tapi, alhamdulillah sudah tertangani dan kondisinya sudah membaik,” tambahnya.

Penyuluhan dan pencegahan demam berdarah dangue (DBD) oleh pihak Puskesmas Liukang Kalmas di Pulau Kalukalukuang, Pangkep. (Foto: Ardan/SimpulRakyat.co.id)

Melalui kesempatan ini, Pihak Puskesmas berharap, agar kedepannya para stakeholder dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap wabah DBD, serta bekerjasama dengan tenaga medis yang ada, guna menjaga kesehatan dan keselamatan bersama.

“Kami juga sudah melakukan upaya penyuluhan DBD ke sektor-sektor masayarakat. Kami berharap kepada masyarakat agar dapat bekerjasama dengan pihak Puskesmas, demi kesehatan dan keselamatan kita semua,” pungkas Hj Kurnia.

Penulis: Ardan Aidin

Jangan Lewatkan