WALHI Sulsel Minta Prioritaskan Kelompok Rentan dalam Penanganan Bencana

  • Whatsapp
Kondisi bencana banjir melanda Kabupaten Luwu. (Foto: Ist).

SimpulRakyat.co.id, Luwu – Bencana banjir bandang yang terjadi di Walmas, Kabupaten Luwu, Minggu (3/10) lalu, menambah rentetan bencana ekologis yang terjadi di Sulawesi Selatan.

Curah hujan tinggi dan menurunnya daya dukung serta daya tampung lingkungan menyebabkan sungai Makawa dan Sungai Lamasi meluap.

Baca Juga

Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Ilan Batu, Kecamatan Walenrang Barat. Banjir bandang yang menimpa masyarakat di Kabupaten Luwu melanda 4 Kecamatan yakni Kecamatan Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, dan Lamasi Timur.

Menanggapi persoalan banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu ini, Wahana Lingkungan HIdup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan turut berkomentar.

Hal ini disampaikan langsung oleh Mira Janna, selaku staf Departemen Advokasi dan Kajian WALHI Sulawesi Selatan.

Dalam tanggapannya, Mira Janna mengungkapkan bahwa WALHI Sulsel turut berduka atas bencana yang dialami oleh masyarakat di Kabupaten Luwu.

Tidak hanya itu, Staf advokasi dan kajian WALHI Sulsel ini juga meminta agar kelompok rentan mesti menjadi prioritas dalam masa penanganan dan tanggap darurat bencana.

“Kelompok rentan seperti ibu hamil atau menyusui, balita, lansia dan disabilitas perlu mendapat perhatian serius sebab kebutuhan mereka melebihi dari kebutuhan korban pada umumnya,” ungkapnya.

Selain itu, Mira Janna juga kembali berkomentar agar serius memperhatikan sanitasi, kebersihan, dan kesehatan di lokasi pengungsian.

Sebab, kata dia, meskipun dalam masa tanggap darurat sistem sanitasi, kebersihan, dan kesehatan tetap harus menjadi perhatian.

“Sanitasi yang baik seperti penyediaan air bersih dan jamban yang sehat harus diadakan. Misalnya dengan menyediakan sanitasi yang terpisah antara laki-laki dan perempuan,” jelas dia.

“Juga, soal kesehatan dan kebersihan lingkungan yang mana harus dibantu oleh petugas dan pemantau kebersihan untuk memfasilitasi tempat pembuangan sampah agar tidak menyebar di beberapa titik, terkhusus di sekitar lokasi penyediaan pangan atau dapur pengungsian,” tambah lulusan Kesehatan Masyarakat Unhas ini.

Terakhir, Mira Janna juga menjelaskan bahwa saat ini WALHI Sulawesi Selatan masih mempelajari dan mendalami penyebab terjadinya bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwu.

“Kami masih mempelajari penyebabnya, tim riset WALHI SulSel telah mulai melakukan pengumpulan data bersama dengan jaringan. Soal hasilnya, pasti kami akan beritakan ke publik agar kejadian ini dapat dimitigasi kedepannya,” pungkas Mira Staf advokasi dan kajian WALHI Sulsel.

Reporter: M Fatwa
Editor: Sukma Paramita

Jangan Lewatkan