Semakin Beriman, Semakin Solider

  • Whatsapp
Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC. (Foto: Istimewa)

SimpulRakyat.co.id, Merauke – Segenap umat Katholik di seluruh dunia termasuk Keuskupan Agung Merauke sejak Rabu, 17 Februari 2021 memasuki masa penuh Rahmat, yakni masa puasa atau masa prapaskah.

“Dalam masa ini, secara istimewa Allah menyatakan kasih dan belaskasihan-Nya yang luar biasa dengan mengundang kita umat-Nya untuk bertobat Maksudnya kita menyadari dosa-dosa kita sekaligus, kita percaya akan kasih Allah dan belas kasihan Allah dan selanjutnya kita mohon ampun atas dosa-dosa kita dan bersatu kembali dengan Allah,” tulis Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC Uskup Agung dalam Surat Gembala Keuskupan Agung Merauke yang dibacakan secara serentak diseluruh gereja di Keuskupan Agung Merauke, Rabu (17/02/2021) kemarin.

Baca Juga

Surat Gembala ini juga memuat beberapa refleksi dan peraturan mengenai puasa dan pantang, sebagai berikut:

Dalam menjalankan Masa Puasa atau Masa Prapaskah ini kita dibantu oleh tema Aksi Puasa Pembangunan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) tahun 2021, yakni semakin beriman semakin solider.

1. Solider Yesus dengan sesama manusia, dikatakan dalam bacaan Injil ada seorang kusta yang datang menemui Yesus memohon bantuan Yesus untuk mentahirkan nya melihat kenyataan ini Yesus tidak acuh tak acuh melainkan Yesus peduli. Tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan lalu Ia mengulurkan tanganNya, menjamah orang itu dan berkata kepadaNya, “Aku mau, jadilah engkau tahir”.

2. Solidaritas kita, para pengikut Yesus dengan sesama manusia. Seperti Yesus, kita para pengikutNya harus melaksanakan hidup solider dengan sesama manusia sebagaimana yang dikata Rasul Paulus kepada umatnya di Filipi, “Hendaknya kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (Fil 2,5)

Solidaritas kita para pengikut Yesus menurut Paus Fransiskus, ‘Ketika anda melupakan diri sendiri dan memikirkan orang lain, itulah Solidaritas Itulah cinta kasih” sebagaimana juga dikatakan oleh Theihard de Chardin, seorang filfuf dan imam Jesuit, “Hal yang paling memuaskan dalam hidup ialah mampu memberi diri sendiri kepada orang lain”.

3. Semakin beriman semakin Solider.
Panggilan dan perutusan kita, para pengikut Yesus yakni hidup Solider dengan sesama manusia tidaklah gampang untuk dilaksanakan. Ada banyak tantangan dan hambatan baik dari dalam maupun dari luar diri kita.
Beriman berarti Yesus sebagai pokok anggur yang benar tinggal dalam kita dan kita dalam Dia (Bdk. Yoh 15,4).
Beriman berarti seperti Bunda Maria, kita berkata, “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan jadilah padaku menurut PerkataanmMu itu”.

Didorong oleh imannya yang kuat, Bunda Maria menyatakan solidaritasnya dengan Elizabeth saudarinya dengan “berangkat dia berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet (Luk 1,39-40). Bunda Maria semakin beriman solider tetapi Iman seorang pengikut Yesus tidak sepenuhnya ada, kuat dan mendalam. Iman itu perlu dipupuk terus-menerus dengan berbagai cara seperti melalui ringan dan doa, melalui sakramen ekaristi dan juga melalui puasa.

Diakhir Surat Gembala nya Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC memberi semangat dengan menulis, selamat menjalankan Masa Puasa atau Masa Prapaskah. Buktikanlah pertobatan kita dengan mengambil bagian dalam Aksi Puasa Pembangunan (APP)

Demikian Surat Gembala Keuskupan Agung Merauke yang dikeluar pada Peringatan Wajib St Thomas Aquinas, 28 Januari 2021.

Jangan Lewatkan