SimpulRakyat.co.id, Pinrang – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kabupaten Pinrang gelar sosialisasi pendidikan politik bagi masyarakat di di Aula Kantor Camat Patampanua Jalan Poros Benteng Kelurahan Teppo Kecamatan Patampanua, pada Selasa, (1/12/2020) pagi.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Pinrang, Ayu Agung, SH, S.Sos.MH, M.Si (Han)., Kaban KesbangPol Kabupaten Pinrang Drs. Abdul Rahman Usman, M.Si., Camat Patampanua A. Tambero, S.STP, M. Si., Para kepala Desa /lurah se-Kec. Patampanua., Serta Tokoh masyarakat Kec. Patampanua.
Menurut Kaban Kesbangpol, tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut untuk menberikan pelatihan kepada masyarakat dalam berpartisipasi politik kedepan, pendidikan politik individu, bagaimana menghimpun info dari media massa dan medsos. Positif dalam proses pembelajran dan pemahaman mengenai hak kewajiban, tanggung jawab tiap warga negara dalam kehidupan berbangsa bernegara.
“Tujuan pelaksanaan agar kiranya pendidikan politik nilai ideal yang ada sistem politik agar tahu dan paham akan politik menjadi warga negara dengan kesadaran politik yang tinggi dan mengunakan hak pilihnya secara cerdas memilih calon yang penuh visi dan misi dalam peningkatan kesajahtraan masyarakt serta gerakan revolusi mental bagi masyarkat untuk menjaga tegaknya ediologi pancasila dan kesatuan persatuan.
Kepala Kejaksaan Negeri Pinrang Ayu, dihadirkan sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut, Dalam pidatonya, menyampaikan sejumlah materi tentang pendidikan bela negara.
“Pendidikan politik bagi masyarakat tidak terlepas dengan pendidikan Bela Negara. Bela Negara tidak selamanya harus mengangkat senjata melawan musuh tapi menjaga keutuhan NKRI, membayar Pajak, menjadi suami/ istri, ayah/ibu, menjalankan profesi dengan baik juga adalah wujud Bela Negara,” terangnya.
Mencegah kejahatan dan mensosialisasikan dampak kejahatan agar berkurang juga disebutnya sebagai salah satu bentuk Bela Negara.
“Peran Generasi Muda dalam Bela Negara sangat dibutuhkan agar NKRI yang kita cintai tetap utuh, dimana Globalisasi dan perkembangan media sosial yang dapat meronrong kewibawaan Pemerintah dan menghancurkan Ideologi Pancasila,” pungkasnya. (Mohamed)
