Sambangi Kapolres Pangkep, Dr Basir: Nadhlatul Ulama Sebagai Pengayom Umat

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Pangkep – Menjelang Pilkada Pangkep, 9 Desember 2020 mendatang, segenap elemen masyarakat tak terkecuali keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pangkep turut mendukung Pilkada Damai, Aman dan Sejuk.

Kunjungan Ketua Nahdlatul Ulama Dr Basir, diterima langsung Kapolres Pangkep AKBP Endon Nurcahyo di ruang kerjanya, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga

“Ini penting demi terciptanya pesta demokrasi Pilkada Bupati-Wakil Bupati Pangkep yang benar-benar demokratis tanpa diwarnai dan diciderai dengan money politik, hoax dan hal-hal lainnya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban ditengah-tengah masyarakat,” ungkap AKBP Endon Nurcahyo.

Dr Basir mengatakan, kedatangan Pengurus Cabang NU Kabupaten Pangkep semata-mata untuk bersilaturrahmi, sekaligus memperkenalkan diri.

“Nadhlatul Ulama sebagai pengayom umat senantiasa berada di tengah-tengah umat serta masyarakat pada umumnya,” kata Dr Basir.

Lanjut dikatakan, warga Nahdliyin senantiasa mengingat khittah Nahdlatul Ulama dalam hal berpolitik. Terlebih saat ini kian dekat dengan momentum Pilkada Bupati – Wakil Bupati Pangkep 2020.

“Di NU itu ada khittah Nahdlatul Ulama namanya,” tambah dia.

Ia menjelaskan, secara organisatoris, NU tidak ada kaitannya dengan partai politik dan tidak berurusan dengan politik praktis.

“NU secara organisatoris tidak ada kaitannya dengan partai politik, dan tidak berurusan dengan politik praktis,”

“Maksudnya politik kebangsaan, politik kerakyatan, itu yang dianggap oleh NU. Bukan politik kekuasaan atau politik praktis, NKRI harga mati,” ungkap Ketua PC NU Pangkep ini.

Diterangkan pula, sejatinya warga Nahdliyin dengan warga masyarakat lainnya tidak ada bedanya dalam hal berpolitik. Sama-sama memiliki hak untuk berkecimpung di dunia politik, hanya saja harus dapat membedakan antara urusan NU dengan politik.

“Kalau warga NU itu sama dengan warga negara lainnya, punyai hak politk, ya silakan. Yang tidak boleh itu kalau kita sudah menjadi pengurus NU secara struktural, jangan bawa NU (ke ranah politik). Namun (secara) pribadi oke-oke saja tanpa membawa-bawa nama NU,” pungkas Dr Basir. (*)

Jangan Lewatkan