Mahasiswa Liukang Tangaya Adukan Kepsek ke Dinas Pendidikan Pangkep

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Pangkep – Mahasiswa asal Kecamatan Liukang Tangaya menggelar aksi unjukrasa di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep, Senin (28/09/2020) kemarin.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut agar Disdik Pangkep memperhatikan kondisi pendidian di wilayah kepulauan terluar itu.

Baca Juga

Pihak Disdik yang menerima mereka, para mahasiwa mengeluhkan sejumlah persoalan di antaranya, banyak guru yang malas mengajar yang mengakibatkan proses belajar mengajar terhenti.

Persoalan lain yaitu, di salah satu SD di Liukang Tangaya, alumninya belum menerima ijazah sejak tahun 2018. Selain itu mahasiswa juga membawa data nama siswa yang tidak dapat ijazah.

Koordinator Aksi, Askari sangat menyesalkan ulah oknum kepala sekolah (Kepsek) yang jarang masuk ke sekolah sejak 2018 hingga saat ini.

Sehingga, aksi itu dilakukan untuk klarifikasi sejumlah persoalan yang terjadi di sekolah yang ada di Pulau Sailus, Desa Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya.

“Sudah dua tahun, kepala sekolah tidak ada kerja-kerja yang diselesaikan ijazah juga ditahan, gaji honorer juga ditahan,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Disdik Pangkep Muslimin Yusuf yang didampingi Kabid Pendidikan Dasar, Nurlia dan sejumlah kepsek dari Liukang Tangaya menjelaskan jika, pihaknya akan bertindak tegas kepada guru maupun Kepsek yang malas.

“Kita akan cabut tunjangan sertifikasinya bagi guru yang tidak melaksanakan tugas,” tegas Muslimin.

Terkait soal ijazah yang belum terbit, Muslimin memerintahkan kepada pihak sekolah untuk segera menerbitkan ijazah bagi alumninya.

“Yang sudah ada ijazahnya, sekolah wajib segera memberikan ijazah. Kami perintahkan kepada kepsek untuk segera memproses secepatnya,” ujar Muslimin.

Muslimin menambahkan, dari sejumlah nama yang dibawa para mahasiswa terdapat nama-nama siswa yang tidak mengikuti ujian akhir sehingga pihaknya tidak memiliki alasan untuk memberikan ijazah.

“Tahun 2018, dari 16 siswa SD disana hanya 10 yang ikut ujian. Enam tidak. Masa yang enam juga mereka mau kita berikan ijazah, dasarnya apa,” pungkasnya. (*)

Jangan Lewatkan