Pesan Wapres RI hingga Wagub Sulsel di Seminar Nasional Virtual MES

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Makassar – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sulawesi Selatan mengadakan Seminar Nasional Virtual, Sabtu (8/8/2020). Melalui aplikasi Zoom serta ditayangkan live di akun YouTube MES Sulsel.

Dengan tema yakni “Peran Strategis Industri Keuangan Syariah Mendukung Pencapaian Target SDGs Tahun 2030” ini diikuti oleh sekitar 700 peserta yang terlebih dahulu telah mendaftar.

Baca Juga

Webinar ini merupakan rangkaian dari kegiatan ‘MES Go Green for South Sulawesi’. Di mana sebelumnya telah dilakukan penanaman pohon dibeberapa wilayah di Sulawesi Selatan. Seperti di Kabupaten Jeneponto, Takalar, Bone dan Bulukumba.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman yang juga selaku Ketua Umum MES Sulsel membuka kegiatan ini secara resmi.

Ia mengaku, bahwa seminar ini telah diwacanakan pada awal tahun. Namun kondisi pandemi, sehingga dilakukan secara virtual.

Dirinya pun menyampaikan beberapa kegiatan yang telah dilakukan MES Sulsel.

“Sudah dilakukan penanaman pohon melalui gerakan ‘MES Go Green For South Sulawesi’. Dengan penanaman pohon mangrove untuk mencegah abrasi. Pelan-pelan kami harap masyarakat Sulsel bisa gemar menanam,” tuturnya.

Yang dilakukan ini, kata dia, sebagai wujud dalam melestarikan dan restorasi lingkungan.

Selain itu, MES Sulsel telah melaksanakan pelatihan “Pendidikan Fiqih Muamalah (Zalim, Gharar, Riba)”.

Dalam seminar ini, turut dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof Dr KH Ma’ruf Amin yang juga selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) juga sebagai Ketua Dewan Pembina Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Ia memuji kegiatan yang digelar MES Sulsel. Menurutnya topiknya sangat relevan dengan situasi saat ini.

Ma’ruf Amin menyampaikan, jika ekonomi berkelanjutan diterjemahkan sebagai pembangunan berkelanjutan.

“Sejak tahun 2015, Indonesia telah mengadopsi pembangunan berkelanjutan. Tujuan syariah sejalan dengan pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

“Konsep berkelanjutan dalam ekonomi dan pembangunan merupakan konsensus kesejahteraan universal,” terangnya.

Dirinya berharap MES Sulsel dapat mengawal agar green finance bisa diwujudkan di Sulawesi Selatan.

Green finance merupakan konsep keuangan hijau untuk menciptakan dan mendistribusikan produk serta layanan keuangan yang mendorong investasi ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Fokus utama konsep green finance adalah pengeluaran modal untuk proyek atau pembangunan yang lebih ramah lingkungan.

“Terlebih lagi saat ini dunia sedang menghadapi Covid-19, dampak sangat terasa di sisi sosial dan ekonomi, beban masyarakat bertambah, sementara roda ekonomi lambat,”

“Situasi ini, maka konsep ekonomi berkelanjutan sangat penting. Dalam konteks pengurangan beban masyarakat, inilah kesempatan untuk menggunakan sumber daya misalnya energi dapat lebih efisien,”

“Ini waktu tepat untk menegaskan aspek inklusivitas. Karena pandemi ini berdampak pada semua kalangan. Maka inilah kesempatan untuk melaksanakan pembangunan yang lebih baik,” pungkasnya.

Pesan bagi pelaku ekonomi dan keuangan syariah, lanjutnya, pandemi ini memaksa kita berubah dan beradaptasi.

“Pertemuan fisik diganti oleh pertemuan virtual. Penyelenggaraan Pemerintahan dilakukan dengan menggunakan teknologi komunikasi digital, Pendidikan dilakukan dengan sistem daring, serta transaksi belanja dilakukan dengan aplikasi online,”

“Adaptasi adalah kunci kita untuk survive karena itu pada kesempatan ini saya meminta kepada kita semua pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk beradaptasi mengikuti perubahan yang sedang terjadi agar tidak tertinggal,” pintanya.

Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah harus disertai dengan perkembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi keuangan syariah.

“Untuk itu saya harapkan Sulawesi Selatan menjadi pelopor ekonomi berkelanjutan. apresiasi kepada MES yang terus aktif mempromosikan ekonomi dan keuangan syariah,” imbuhnya.

Dalam seminar nasional ini, menghadirkan narasumber yakni Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah, Prof Dr Ir Winarni Dien Monoarfa, Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Ventje Rahardjo, Ketua Komite Bidang Standarisasi Kompetensi, Pelatihan, Profesi dan Link and Match – MES Pusat, Deden Firman Hendarsyah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Bambang Kusmiarso, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, Papua, Moh Nurdin Subandi. (*)

Jangan Lewatkan