SD Negeri Borong Merayakan Hari Anak Nasional Secara Virtual

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Makassar – Perayaan Hari Anak Nasional (HAN), yang diperingati setiap 23 Juli, tahun ini terasa berbeda. Pasalnya, tidak ada lagi panggung ekspresi di sekolah, di mana anak-anak menampilkan bakat dan kebolehannya.

Meski begitu, peringatan HAN tetap berlangsung, meski dilakukan secara virtual demi memberikan keceriaan bagi anak-anak di hari istimewa ini.

Baca Juga

Peringatan HAN 2020 bertema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” ini diadakan oleh SD Negeri Borong, Makassar, pada Sabtu, 25 Juli 2020.

Murid-murid sekolah yang terletak di Kecamatan Makassar itu membuat pentas virtual dari rumah. Karena negara kita masih dalam suasana pandemi Covid-19, dan murid-murid di rumahkan.

“Kita ingin anak-anak tetap mendapatkan perhatian dengan cara mereka diberi ruang untuk berekspresi dan menampilkan kreativitasnya,” jelas Kepala SD Negeri Borong, Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, saat peringatan HAN virtual dengan menggunakan aplikasi CloudX itu.

Tujuan HAN kali ini agar sekolah mengambil peran dalam kampanye mewujudkan hak anak, sesuai komitmen sebagai Sekolah Ramah Anak (SRA).

Untuk memotivasi anak agar tetap kreatif selama di rumah, memberi kesempatan kepada sebanyak mungkin anak tampil menunjukkan bakat dan kebolehannya.

Selain itu, pentas virtual ini merupakan bagian dari adaptasi kebiasaan baru bagi sekolah, yang tak hanya melaksanakan proses belajar mengajar tapi juga kegiatan-kegiatan yang menunjang semakin majunya pendidikan.

Meski dilakukan secara virtual, tapi anak-anak tampak antusias mengikuti perayaan HAN ini.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu dilanjutkan dengan lagu Mars SD Negeri Borong, ciptaan Yosias Timbonga.

Acara selanjutnya pembacaan ayat suci Alquran oleh Hanifa (kelas 6A) dan beberapa penampilan dari murid-murid, baik yang tampil dari rumahnya maupun di sekolah.

Ada beberapa yang tampil di sekolah karena alasan akses internet, tapi tetap dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Mereka yang tampil sebagai pengisi acara antara lain Keysa (kelas 5B) dan Zahra (kelas 3B) yang masing-masing menyanyi solo.

Ada juga puisi berantai oleh empat orang anak, yang membawakan puisi “Apa Kabar Sekolahku” karya Rusdin Tompo.

Pembaca puisi berantai ini masing-masing Andi Tiwi dan Andi Manda (kelas 5B), serta Icha dan Afiqah (kelas 4B). Selain itu, ada juga puisi tunggal yang diisi oleh Syahla (kelas 6A) dan Amanda Agnesia (kelas 5B).

Penampil lainnya, yakni dari ekstrakurikuler karate. Menariknya, Rizqullah Abiyyu Asyeraf (kelas 3B) menampilkan kebolehan memperagakan jurus bela diri karatenya di atas rumahnya.

Bakat lain yang ditampilkan adalah dari ekstrakurikuker Pramuka, yang diwakili oleh Andi Tiwi, Rivana, Rahma, dan Nayla. Anak-anak mengaku senang bisa tampil meski tidak ada penonton di depannya yang dilihat secara langsung.

Pemerhati isu-isu anak, Rusdin Tompo, yang mengikuti acara itu secara virtual mengapresiasi kegiatan HAN ini. Menurutnya, meski anak-anak tidak tampil di Panggung Ekspresi, yang ada di halaman sekolah, tapi tidak mengurangi makna peringatan ini.

Kondisi pandemi Covid-19 justru jadi tantangan untuk kita tetap memperhatikan pemenuhan hak-hak anak dan aspek perlindungan anak lainnya.

“Peringatan HAN secara virtual ini adalah momen bagi kita untuk tetap peduli akan nasib anak-anak kita, sebagai generasi masa depan bangsa,” pesannya. (*)

Jangan Lewatkan