Dinkes Sulsel Siapkan Skenario “New Normal”

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Makassar – Pandemi Covid-19 menjadi ancaman konstan mengharuskan setiap orang untuk dapat hidup berdampingan dengan virus ini, sehingga kehidupan sekarang memasuki era new normal yaitu kehidupan normal dengan cara-cara yang baru, dihadiri oleh seluruh tim peneliti, Dinkes Sulsel melaksanakan pertemuan penyusunan desain rapid survey perilaku di Hotel Remcy Makassar, Kamis (28/05/2020) kemarin.

Kadis kesehatan Sulawesi Selatan, dr Muh Ichsan Mustari mengatakan, sebenarnya ada dua pendekatan normalisasi kehidupan masyarakat yaitu herd immunity (kekebalan populasi) yang bisa ditempuh dengan cara vaksinasi atau cara alamiah dan behavioural immunity.

Baca Juga

“Karena vaksin belum tersedia, sementara membiarkan terjadinya kekebalan populasi sangat beresiko terhadap penanganan kasus, maka kami memilih pendekatan behavioural immunity sebagai pilihan yang rasional dan relevan,”

“Harapan kami ada intervensi perubahan perilaku secara terencana dan sistematis, sehingga terbentuk pola perilaku pencegahan masyarakat terhadap penularan covid-19 secara konsisten dan massif, dengan demikian virus ini akan hilang dengan sendirinya sebab tidak ada lagi host yang bisa diinfeksi,” kata Ichsan

Prof Dr Arlin Adam, Guru Besar Bidang Promosi Kesehatan beserta tim yang telah mengemukakan pokok-pokok pelaksanaan survei di hadapan Gubernur Sulsel pada 20 Mei 2020 di Rujab, dalam rangka memantapkan teknis survey, dinkes Sulsel melaksanakan pertemuan penyusunan desain rapid survey perilaku.

Lanjut Prof Arlin Adam menyatakan, survei perilaku ini sangat strategis karena dalam rancangannya akan dihasilkan pemetaan zona perilaku adaptasi covid-19 dengan kategorisasi zona resiko, zona intermediate, dan zona aman disertai dengan sejumlah indikator pengukuran.

“Jadi kita tidak lagi berbicara zona epidemis seperti zona merah, kuning atau hijau, tapi bergeser ke zona perilaku karena perilakulah yang menjadi determinan penyebab dan akibat serta dampak dari Covid-19,” katanya.

Zonasi perilaku adaptasi Covid-19 sangat bermanfaat bagi pemerintah dan stakeholders karena akan menjadi dasar penyusunan dan pengembangan kebijakan-kebijakan pencegahan sehingga masyarakat bisa hidup secara normal dan aman dari penularan penyakit. (M Arif Alif)

Jangan Lewatkan