Tutup Sejak 20 Maret, Saudi Akhirnya Kembali Buka Masjid Nabawi

  • Whatsapp
Ilustrasi (Dok Saudi Gazette)

SimpulRakyat.co.id, Arab Saudi – Dalam suasana penuh sukacita dan kerohanian, ribuan umat Islam kembali dapat menjalankan ibadah di Masjid Nabawi di Madinah pada Minggu (31/5) kemarin, setelah absen hampir dua setengah bulan.

Mereka akhirnya diizinkan oleh pemerintah setempat untuk salat Subuh berjamaah untuk pertama kalinya, setelah penangguhan sementara salat Jumat dan shalat berjamaah sejak 20 Maret.

Hussein Abdul Rahman, seorang guru sekolah menengah di tempat tersebut, mengatakan bahwa telah diizinkan pembukaan kembali Masjid Nabi secara bertahap oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi.

“Saya sujud sukur, menunjukkan rasa terima kasih saya kepada Allah SWT, dengan tulus memohon kepada-Nya untuk menjaga pandemi jauh dari tanah Dua Masjid Suci serta dari semua negara Islam,” kata dia dilansir dari laman Saudi Gazette.

Sementara itu, Juru Bicara Masjid Nabi di Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Jamaan Al-Asiri, mengatakan bahwa pihak kerajaan telah menyetujui rencana agensi untuk membuka kembali masjid setelah meningkatkan tindakan pencegahan untuk memastikan keamanan dan perlindungan jamaah dan pengunjung dari pandemi coronavirus (Covid-19).

“Penangguhan untuk masuk ke Rawdah Sharif dan area masjid lama akan terus berlaku dan masuknya umat beriman ke perluasan masjid dan halaman akan dikelola, membatasi jemaat hingga maksimum 40 persen dari kapasitas masjid pada suatu waktu.”

“Rencana itu juga termasuk mengalokasikan pintu khusus untuk masuknya jamaah, dan menempatkan kamera pendeteksi panas pada pintu yang ditunjuk untuk masuk, ” katanya.

Lanjut dijelaskan Al-Asiri, karpet sajadah yang tersebar di area masjid dan halaman telah disingkirkan, memfasilitasi umat beriman untuk salat di lantai marmer.

“Lantai dan halaman masjid sedang dicuci dan disterilkan setelah setiap sholat, bersama dengan pembukaan kubah dan payung secara berkala untuk keperluan ventilasi di dalam masjid. Wadah zamzam telah dihapus setelah menangguhkan pengaturan untuk minum air suci sebagai bagian dari tindakan pencegahan untuk menahan penularan epidemi,” tambah dia.

Al-Asiri juga menjelaskan, perintah untuk larangan sementara untuk memberikan kelas-kelas agama, mengadakan lingkaran hafalan Al-Qur’an, dan menyebarkan buka puasa supra dan distribusi makanan akan berlanjut di dalam masjid dan halamannya.

Dia mengatakan, masjid akan dibuka satu jam sebelum salat Subuh dan akan ditutup setelah salat Isya.

“Hanya 50 persen dari area parkir masjid akan beroperasi. Kampanye kesadaran media tentang tindakan pencegahan yang harus diambil saat mengunjungi dan melakukan salat di masjid telah diluncurkan dan ini bekerja sama dengan Departemen Kesehatan yang timnya hadir di pintu utama masjid untuk melakukan pemeriksaan suhu setia,” pungkas dia. (**)

Jangan Lewatkan