Tuntut soal Biaya Kuliah, Mahasiswa Geruduk Pimpinan Unismuh Makassar

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Makassar – Sejumlah mahasiswa yang berasal dari perwakilan berbagai Lembaga se-FKIP Unismuh Makassar menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Iqra Lantai 2 Universitas Muhammadiyah Makassar, Jln Sultan Alauddin, Senin (8/6).

Aksi mahasiswa yang dimulai setelah salat dzuhur ini menuntut keringanan BPP atau uang kuliah, evaluasi kinerja Dosen selama menjalankan kuliah Daring, keringanan mahasiswa tingkat akhir yang akan lanjut ke semester selanjutnya, serta kejelasan jadwal wisuda.

Ketua Umum BEM FKIP Unismuh Makassar, Alex mengatakan, aksi ini adalah aksi yang murni dari hati nurani mahasiswa di FKIP yang diwakili oleh lembaga se-FKIP, yaitu BEM, PIKOM dan HIMA yang ada di FKIP.

“Di masa pandemi ini, ekonomi yang tidak stabil maka sudah seharusnya Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar memberikan keringanan akan BPP semester selanjutnya,”

“Kami tidak minta untuk digratiskan karena kami paham Unismuh Makassar adalah kampus amal usaha swasta milik Muhammadiyah, maka minimal keringan dari setengah uang kuliah tersebut yang diharapkan,” kata Alex.

Dalam aksi tersebut, Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar, WR 3 Dr Muhammad Tahir menerima para mahasiswa untuk audiens di Ruang Rektorat, Lantai 17 Gedung Iqra, Unismuh Makassar.

“Dalam Audiensinya, pimpinan menerima saran dari teman-teman Lembaga di FKIP dan akan di sampaikan di rapat Pimpinan Universitas,” aku Alex.

Lanjut dikatakan, dalam audiensi ini pihaknya memberikan penekanan dan penjelasan secara lansung, agar pimpinan Unismuh Makassar memberikan keringanan uang kuliah, khusus bagi mereka yang berasal dari kalangan petani dan buruh harian.

“Selain itu, subsidi kuota dinilai bahwa seharusnya didapat semester genap ini karena kami mahasiswa sudah membayar uang kuliah, namun harus mengahadapi daring akibatnya orangtua mahasiswa di kampung harus mengeluarkan biaya tambahan, dalam hal ini uang Kuota Internet,” pungkas Ketua Umum BEM ini.

Di akhir audiens ini, para demonstran meminta pimpinaan universitas menanggapi hal ini paling lambat 1 Minggu setelah audiens ini, jika tidak, para mahasiswa kembali akan melakukan aksi susulan. (*)

Jangan Lewatkan