Boikot Jalan, Pemuda Wasile Selatan Haltim Minta Pemda Serius Tangani Covid-19

  • Whatsapp
Pemboikotan jalan oleh masa aksi Front Solidaritas Peduli Kesehatan Wasile Selatan

SimpulRakyat.co.id, Halmahera Timur – Pencegahan dan penanganan Virus Corona yang ditangani Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) kembali dipertanyakan masyarakat Haltim.

Puluhan pemuda yang tergabung dalam Front Solidaritas Peduli Kesehatan tiga desa, yakni Desa Ekorino, Desa Ekor dan Desa Nusa Jaya Kecamatan Wasile Selatan, Kabupaten Haltim melakukan protes terhadap kebijakan Pemda yang dinilai tidak jelas.

Baca Juga
Kemacetan yang diakibatkan dari pemboikotan jalan oleh Front Solidaritas Peduli Kesehatan Wasile Selatan

Pantauan SimpulRakyat.co.id di lapangan, protes tersebut dilakukan di depan Kantor Desa Ekorino, Kecamatan Wasile Selatan dengan cara memblokade jalan raya lintas Halmahera, Senin (1/6/2020) pagi tadi.

Aksi blokade jalan ini membuat aktifitas baik pengguna roda dua maupun roda empat yang hendak melewati jalan tersebut lumpuh total. Beruntung, pemboikotan jalan itu tidak berlangsung lama.

Koorlap aksi, William Ambueua, dalam orasinya mengatakan Pemda Haltim hingga saat ini tidak serius menyikapi persoalan pencegahan dan penanganan Covid-19. Terbukti, hingga saat ini tidak tersedianya fasilitas tempat karantina untuk pasien yang terdeteksi Covid-19.

“Pemda, melalui Tim Gugus Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Haltim harus segera menyiapkan alternatif fasilitas tempat isolasi karantina terpusat yang memadai,” tuturnya.

Massa Aksi boikot jalan dan membakar ban bekas sebagai protes terhadap kebijakan Pemda yang dinilai lambat.

Dengan terjadinya penolakan karantina terhadap lima Tenaga Medis yang dinyatakan reaktif rapid test di Puskesmas Subaim oleh Masyarakat Desa Cemara Jaya dan Desa Baturaja Kecamatan Wasile, menurut William, itu menandakan Pemda gagal dalam penanganan Covid-19 di Haltim. Pemda harusnya melakukan edukasi kepada masyarakat secara masif.

Pemda, lanjut Exel (sapaan akrab William), juga harus memperhatikan kesejahteraan dan kebutuhan Tim Gugus percepatan dan penanganan Covid-19 (Tim Medis dan TNI/POLRI) di Pintu gerbang utama Sondo-sondo, Kabupaten Haltim. Seperti APD, logistik dan sebagainya.

Terpisah, salah seorang orator lainnya, Rifo Bubala, dalam orasinya menuntut transparansi pengelolaan anggaran Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Halmahera Timur l harus dipertanggungjawabkan secara jelas.

“Anggaran yang digelontorkan sangat besar, tapi realisasi dilapangan Tim Medis dan pihak keamanan di Gerbang aman utama Sondo-sondo semacam tidak diperhatikan. Buktinya lima tenaga medis potensi terpapar Covid-19,” pungkas Rifo.

Lanjut Rifo, jika dalam satu Minggu Pemda masih tidak menunjukan keseriusannya, maka akan dilakukan konsolidasi pemboikotan berskala besar bersama seluruh masyarakat di tiga desa.

Reporter : Engel Maudul

Jangan Lewatkan