Singgung Kesulitan Rakyat, UAS: Hari Ini Kekuasaan Jadi Bahan Guyonan

  • Whatsapp

SimpulRakyat.co.id, Jakarta – Halal bi Halal yang digelar oleh Jaringan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) berlangsung secara virtual, Sabtu malam (6/6/2020).

Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Dewan Pakar JATTI, Ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya, membahas soal kepemimpinan dan kekuasaan.

Lihat Juga

Penceramah yang kerab disapa UAS itu menyebutkan, kriteria pemimpin yang baik menurut Kitab Suci Alquran terdapat dalam Surat Saba Ayat 15.

“Saya membaca Surat Saba ayat 15. Dari ayat 15 ini kita bisa tarik kesimpulan ada lima syarat untuk menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ujar dai kondang Lulusan Al-Azhar Kairo, Mesir, ini.

Baca Juga :  Alami Hipotermia, Seorang Pendaki Gunung Bawakaraeng Meninggal di Pos 10

UAS berpendapat Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur merupakan istilah yang diambil dari firman Allah Subhanahu Wa Taala ketika menyebut Negeri Saba.

Dikatakan, Negeri Saba yang pada waktu itu disebut indah dan subur alamnya, dengan penduduk yang selalu bersyukur atas nikmat yang mereka terima.

“Saba adalah kekuasaan (yang berdiri kokoh) selama 475 tahun, yang kekuasaan itu terbentang dari Yaman hingga ke Palestina,” kata dia.

Lanjut dijelaskan, kekuasaan yang besar itu bisa bertahan lama karena pemimpinnya mampu menaungi seluruh masyarakatnya.

“Punya kekuasaan yang legitimate, kekuasaan yang disegani kawan dan lawan. Keuasaan yang bisa melindungi. Bukan kekuasaan yang lelucon, mengubah tragedi menjadi komedi,” papar UAS.

UAS pun menggambarkan kondisi yang dialami masyarakat saat ini yang serbakesulitan di tengah pandemik virus corona baru atau Covid-19.

Baca Juga :  Menjelang Peresmian UNLESA, Rangotwat: Kami Terus Melakukan Berbagai Persiapan

“Hari ini kekuasaan hanya mampu membuat lucu, tertawakan masyarakat yang sedang sakit dan lapar. Hari ini kekuasaan menjadi bahan guyonan,” tutur UAS.

Menurut UAS, pemimpin seperti itu tidak memenuhi syarat untuk menduduki kekuasaan. Karena, berdasarkan Surat Saba, pemimpin yang hebat digambarkan seperti sosok Raja Sulaiman.

Bahkan kata dia, Ratu Bilqis yang hebat sekali pun di masa itu, tetap mengikut pada kekuasaan Raja Sulaiman.

“Ketika Sulaiman berkuasa tidak ada semut yang terinjak… Orang kalau punya kekuasaan maka semut pun tidak ada yang kelaparan,” terang UAS.

Lanjut Wakil Ketua Dewan Pakar JATTI ini mengimbau, pemimpin kedepan adalah yang bisa melindungi, tidak hanya manusia, tapi juga melindungi binatang.

“Syarat Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur adalah masyarakatnya mesti tenang, adem ayem,” kata dia. (RD)

Jangan Lewatkan